April, 2013

now browsing by month

 

Dukungan Bank BJB Buat GIMB Foundation

Kerjasama Bank BJB

Salah satu kegiatan yang Saya lakukan kemaren adalah bertemu dengan manajemen Bank BJB di Cafe Persib, Jalan Sulanjana. Pertemuan yang begitu cair dan membahas beberapa point berhubungan dengan rencana kerjasama dengan BJB. Wah.. harus ini diselesaikan.

Rencana awal untuk mengadakan acara di Car Free Day Purwakarta tanggal 5 Mei 2013 sedikit terhambat karena adanya acara May Day tanggal tersebut. Rencana diundur ke bulan Juni 2013. Tidak apa-apa karena pematangan konsep acara akan semakin lebih baik.

Salah satu agenda utama adalah membahas rencana kerjasama GIMB Foundation dengan Bank BJB dalam bentuk Memorandum of Understanding atau MOU. Konsep kerjasama meliputi berbagai kegiatan dari GIMB Foundation dan bisa disponsori oleh Bank BJB.

Waah.. Alhamdulillah, semakin dipercaya oleh pihak lain yaitu perbankan, GIMB Foundation itu. Alhamdulillah.. kesempatan ini tidak akan datang dua kali, oleh karena itu, harus dimanage dengan sebaik mungkin.

Kedepan, kerjasama dengan Bank BJB akan terus ditingkatkan untuk kepentingan pengembangan GIMB Foundation dan berhasilnya para entrepreneur dalam bisnis dengan berbasis ilmu atau knowledge based entrepreneur.

By : Meriza Hendri

 

On Air Radio Bobotoh 96,4 FM, 29 April 2013

On Air Radio Bobotoh 96,4 FM, 29 April 2013

On air Radio Bobotoh 96,4 FM malam ini sangat menarik karena menarik tema yang diangkat. Dengan arahan yang diberikan oleh Yan Sumaryana, tim dari QP Indonusa, tema tersebut dipilih sesuai dengan kondisi bisnis saat ini yang dipenuhi oleh persaingan yang tinggi. Waduh, benar banget ya.

Dalam on air ini, acara tetap dipandu oleh Kang Adi dan mendatangkan Meriza Hendri yang dibantu oleh Kang Yan sebagai narasumber. Acara ini diawali dengan pembahasan persaingan di dalam bisnis. Dalam konteks bisnis, pesaing adalah setiap orang atau organisasi seperti perusahaan yang memproduksi produk yang sama dan menyasar pasar yang sama dengan perusahaan kita, Kata Kang Meriza.

Nah lho… ada perbedaan konsep mendasar dalam mindset entrepreneur. Rupanya, tidak semua perusahaan itu adalah pesaing kita,  tambahan dari Kang Yan. Pemahaman ini penting agar tidak terjebak kepada kesalahan pemahaman mendasar dalam melihat dan memperlakukan setiap pesaing tersebut.

Pembahasan sangat cair sembari menghubungkan permasalahan dalam kenyataan di bisnis para bototoh sebagai pelaku usaha. Beberapa pertanyaan muncul selama on air ini. Salah satunya adalah bagiamana memanfaatkan pesaing dalam mengembangkan bisnis kita. Kok bisnis pesaing lebih maju dari bisnis Saya? tanya seorang yang mengirimkan sms semalam.

Jawaban yang diberikan oleh Kang Meriza adalah kita tidak boleh takut dengan pesaing tersebut. Pesaing harus kita jadikan sumber dalam pengembangan bisnis kita. Caranya? salah satunya adalah dengan memanfaatkan konsep ATM yaitu amati, tiru dan modifikasi.

Pesaing tersebut harus kita amati produk dan bisnis mereka. Akan terlihat keunggulan dan kelemahan produk dan bisnis mereka. Hal ini menjadi penting buat dasar kita memenangkan persaingan dengan pesaing terebut untuk mendapatkan pelanggan.

Tiru adalah konsep kedua yang disampaikan Kang Meriza. Meniru adalah cara paling cepat untuk mengembangkan bisnis kita. Meniru dengan cara membedah produk dan bisnis pesaing dan mempercepat keberhasilan kita dalam menciptakan dan mengembangan produk tersebut.

Terakhir adalah memodifikasi. Konsep ini sangat penting sehubungan dengan adanya hak cipta oleh setiap pemilik bisnis. Modifikasi yang kita lakukan dapat menyangkut produk, proses bisnis ataupun bahkan bisnis itu sendiri. Apa yang bisa dimodifikasi?

Itulah pertanyaan selanjutnya, beberapa konsep yang terkenal dan salah satunya adalah SCUMPS yang serhing dibahas oleh banyak orang. SCUMPS ini adalah singkatan dalam konteks bisnis yaitu size atau ukuran produk, colour atau warna dari produk, usage atau kegunaan dari produk, material atau bahan baku dari produk, parts atau bagian-bagian dari produk dan shape atau bentuk dari produk.

Lalu, apa relevansinya dengan persaingan. Disinilah Kang Yan melihat dari sisi blue ocean strategy, dimana kita bukan lagi bersaing di pasar yang sudah “berdarah-darah” dan dipenuhi oleh para pesaing. Akan tetapi, kita berperang dipasar yang belum dipenuhi oleh pesaing tersebut.

On air semalam semakin menarik dengan adanya telepon dari salah seorang bobotoh yang mengajak perlunya memanfaatkan bobotoh fm dan qp indonusa ini untuk menumbuh kembangkan bisnis mereka.

On air Radio Bobotoh FM setiap senin dan jumat pukul 18.00 – 19.00 WIB ini adalah salah satu program untuk menumbuh kembangkan bisnis para bobotoh untuk menciptakan bobotohnomic yang kuat kedepanya. Program ini merupakan hasil kerjasama antara Bobotoh 96,4 FM dengan QP Indonusa. Dalam program ini, didatangkan para pelaku usaha dan dibahas permasalahannya seuai tema dan dihubungkan dengan konsep.

By : Meriza Hendri

Melihat Keinginan Pasar

Pada salah satu diskusi kemaren dengan teman-teman pengusaha, Saya mendapatkan pelajaran yang sangat berharga. Bagaimana caranya agar program kita bisa laku dan dibeli oleh pasar? Apa yang harus dilakukan agar program tersebut dapat diterima oleh pasar.

Pertanyaan ini sangat sederhana, akan tetapi sangat mendalam bagi Saya. Pertanyaan yang bisa membuat orang terdiam sebelum menjawabnya. Apa jawabannya?

Berbagai pemikiran muncul dibenak Saya ketika itu. Untuk menjawab pertanyaan ini, Saya teringat dengan konsep pemasaran. Apa itu?.

Dalam pemasaran, kita dituntut untuk berorientasi kepada pasar. dalam konteks ini, kita dituntut untuk selalu bisa melihat keinginan pasar yang selalu berubah. Ada dasar yang harus kita pahami sehubungan dengan keinginan pasar ini yaitu keinginan pasar yang selalu berubah.

Pantauan terhadap perubahan keinginan ini harus dilakukan. Kejelian kita melihat perubahan keinginan tersebut dan menawarkan program yang sesuai dengan keinginan mereka dengan tidak meninggalkan ciri khas produk dan program kita, akan mampu membuat keberhasilan kita dalam bisnis.

Pelajaran berharga dari pertanyaan teman Saya ini adalah bagaimana kita tetap berusaha untuk mencapai tujuan dengan melihat perubahan keinginan pasar tersebut agar tetap unggul danmenang dalam persaingan mendapatkan hati pelanggan. Semoga bisnis kita akan terus tumbuh dan berkembang.

By : Meriza Hendri

Keuangan Perusahaan

Semakin kesini, semakin jelas bagaimana keuangan benar-benar mempengaruhi perusahaan dalam menjalankan operasinya dalam rangka pencapaiaan perusahaan. Keuangan perusahaan adalah ibarat darah bagi perusahaan dalam keseharian nya. Bisa dibayangkan, bagaimana perusahaan kekurangan darah dalam keseharian mereka? pasti lah perusahaan tersebut  akan berhenti beroperasi.

Pengelolaan keuangan perusahaan adalah sangat penting bagi setiap perusahaan tersebut. Setiap entrepreneur, dituntut untuk bisa mengelola keuangan perusahaan dengan baik. Pengelolaan keuangan tersebut harus dilakukan dengan baik.

Kalau mengingat kemampuan seorang entrepreneur, kompetensi tersebut berhubungan dengan managing finance effectively. Jelas sekali bagaimana setiap entrepreneur harus mampu mengelola keuangan perusahaan dengan baik. Tidak ada pengecualian dalam hal ini.

Terdapat tiga kegiatan utama dalam pengelolaan keuangan perusahaan tersebut. Pertama adalah bagaimana entrepreneur harus mendapatkan uang atau dana yang tepat buat perusahaan. Ketetapan ini tidak hanya berhubungan dengan jumlah, tetapi juga berhubungan dengan bunga atau biaya modal yang murah. Kemampuan seorang entrepreneur benar-benar dituntut untuk kegiatan ini.

Artinya adalah seorang entrepreneur tidak dilarang untuk berhutang. Akan tetapi, dia harus mampu mendapatkan hutang dengan bunga yang sangat kecil. Relatifititas sangat dibutuhkan dalam konteks ini dalam artian mana bunga yang paling rendah dari modal yang kita pinjam tersebut.

Kegiatan kedua adalah bagaimana mengelola keuangan perusahaan. Pengelolaan ini berhubungan dengan alokasi dana untuk operasional perusahaan. Perlunya pembuatan anggaran dari setiap kegiatan perusahaan adalah sangat penting.

Kegiatan ketiga adalah bagaimana membagikan laba bagi pemegang saham. Laba adalah tujuan dari berdirinya perusahaan dan oleh karena itu, para pengelola perusahaan harus mampu mengelola keuangan perusahaan untuk mendapatkan laba. Laba inilah yang harus dibagikan kepada para pemegang saham.

Suatu perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang mampu mengelola keuangan perusahaan mereka dengan baik. Oleh karena itu, kemampuan dan keterampilan serta sikap dalam mengelola keuangan harus dikedepankan oleh setiap entrepreneur.

By : Meriza Hendri

Kesesuaian Anak Didik

Sore ini saya mendapatkan bbm dari kang agus yang menyampaikan kepada saya bahwa akan ada salah seorang siswa GIMB Entrepreneur school yang mengundurkan diri dari program sekolah tersebut. Pengunduran diri ini berhubungan dengan pendaftaran dia sebagai siswa. Ada perbedaan harapan siswa kepada sekolah ini.

Social Widgets powered by AB-WebLog.com.