Tadi pagi, dalam perjalanan dari kantor ke rumah, terdengar talkshow dari salah satu radio yang disiarkan dan ditangkap oleh radio di mobil. Tertarik juga talkshownya karena berhubungan dengan isu-isu pemasaran yang memang sangat relevan dengan para pebisnis.
Talkshow nya sangat menarik. Akan tetapi, ada satu hal yang menggelitik dalam talkshow tersebut karena dengan latar belakang dan tugas sebagai akademisi, tentu setiap materi yang disampaikan menjadi hal yang sangat mendasar untuk dipahami.
Dalam talkshow tersebut, narasumber menjelaskan materi yang dibahas. Akan tetapi, yang menjadi kritisi adalah kemampuan nara sumber menjelaskan setiap konsep yang disampaikan dengan baik. Jelas sekali bagaimana beliau hanya memahami marketing dengan berdasarkan pada pengalaman. Bukan pada konsep yang seharusnya.
Bahkan beliau terkesan tidak percaya dengan konsep pemasaran yang ada. Konsep marketing mix saja tidak paham. Padahal mengakunya sebagai konsultan pemasaran. Yang diangkat beliau hanya belajar marketing dulu waktu kuliah yang memang tidak konsentrasi pada marketing.
Kenapa bisa seperti ini? kok bisanya membahas pemasaran tetapi tidak memahami konsep dengan baik. Padahal radio kan ranah publik yang didengar oleh banyak orang. Apalagi radionya itu besar dan terkenal.
Inilah yang menggelitik pikiran ketika mendengarnya. Pelajaran beharga buat saya. Menjadi pembicara bukanlah mudah karena akan bertanggung jawab atas setiap materi yang kita sampaikan. Tidak bisa menjadi pembicara kalau tidak bertanggung jawab.
Oleh karena itu, pahamilah konsep yang akan disampaikan dengan baik. semua itu ada ilmunya. Pengembanganpun harus jelas dan mengikuti kaidah metode ilmiah atau scentific research. Tidak boleh mengambil kesimpulan bila tidak memahami metode dengan baik. Tentu kesimpulannya juga akan salah.
Bagaimana mempertanggung jawabkannya? Padahal banyak pendengar. Harus jelas konsepnya. Selanjutnya adalah pahami juga konteksnya. Konteks dalam bisnis harus jelas. Jangan hanya menggunakan pengalaman karena kan belum teruji secara umum. Ini akah menjadi masalah.
Selanjutnya adalah jangan terkesan memprovokasi dengan mempermudah pemahaman akan satu konsep dengan tidak perlu membaca atau memahami dalam konteks akademis. Ini akan menjadi masalah besar karena membuat orang menyederhanakan konsep yang harusnya dipahami secara umum.
Boleh saja memahami satu konsep berdasarkan pengalaman orang, akan tetapi jelas sekali akan bahaya. Seperti disampaikan tadi, itu kan belum teruji, ini akan menjadi masalah. Bahkan seharusnya, didorong untuk memahami konsep dengan baik dari ahlinya.
Pelajaran tadi pagi menyadarkan bagaimana dampaknya terhadap kualitas materi yang disampaikan kepada pendengar yang bisa jadi mereka akan menggunakan secara utuh. Boleh saja menyederhanakan konsep dengan bahasa sendiri, akan tetapi, jangan mengeluarkan konsep yang bahkan merendahkan konsep yang sudah dirumuskan oleh ahlinya. Sukses buat kita semua.