December, 2013
now browsing by month
Rencana Anggaran Perusahaan Tahun 2014
Berbagi Dengan Sesama Entrepreneur
GIMB Raih Anugerah Motekar Unpad 2013
Dalam upaya mendukung inovasi dan kreativitas, Unpad menggelar kegiatan Anugerah Motekar Unpad 2013 selama bulan September hingga Desember. Penyerahan penghargaan Anugerah Motekar Unpad 2013 tersebut dilaksanakan pada Senin (23/12) di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung.
Ketua Pelaksana Anugerah Motekar Unpad, Prof. Dr. Wawan Hermawan mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh 98 peserta dari 3 wilayah, yakni Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah dengan terdiri dari 3 kategori perlombaan, yakni Kategori Inovasi Teknologi, Ekonomi Kreatif, dan Rekayasa Sosial.
Lebih lanjut Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia dalam sambutannya mengatakan, Motekar Unpad merupakan upaya untuk keluar dari belenggu berpikir. Mengambil tema “Melepas Belenggu Mengembangkan Kreativitas”
Setelah melakukan proses penjurian tahap I dan II oleh 9 juri dari Unpad, ITB, IPB, Kemristek. Kemenparekraf, Kemsos, serta para pemerhati Inovasi dan Rekayasa Sosial, terjaring 3 peserta untuk setiap kategori.
Setiap peserta mempresentasikan karya dan pemikiran inovasinya pada acara Penyerahan Anugerah Motekar Unpad selama 3 menit di hadapan juri, tamu undangan, dan penonton. Riuh tepuk tangan pun bergema saat setiap peserta selesai mempresentasikan karya-karya unggulannya.
Alhamdulillah, GIMB Foundation dengan judul inovasi ”Menciptakan dan Meningkatkan Jumlah Wirausaha muda Tangguh Berbasis Pengetahuan” terpilih menjadi Juara ke-2.
Anugerah ini menjadi penghargaan kedua bagi GIMB Foundation, setelah sebelumnya pada Agustus 2013 mendapatkan Anugerah Inovasi Jawa Barat 2013 Kategori Pendidikan dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Penghargaan ini adalah milik seluruh member GIMB yang tersebar tidak hanya di Jawa Barat, tapi mencakup Banten, Jakarta, Jogjakarta, Kalimantan, dan daerah-daerah lain.
Penghargaan ini juga merupakan motivasi besar bagi GIMB untuk maju dan terus bergerak menciptakan dan meningkatkan jumlah wirausaha muda berbasis pengetahuan di Indonesia, sehingga tingkat kesejahteraaan masyarakat Indonesia jauh lebih meningkat.
Salam Sukses Juara!
Zero Defect dan Entrepreneur
Hari ini, memberikan pelajaran yang sangat berharga kepada saya dalam makna proses bisnis yang menjadi perhatian saat ini. Seringkali orang lupa dengan konsep proses bisnis karena dampaknya luar biasa bagi bisnis para entrepreneur.
Proses bisnis berhubungan dengan bagaimana penciptaan nilai bagi pelanggan dari hulu ke hilir. Maksudnya adalah bagaimana entrepreneur harus bisa mengelola proses tersebut seefektif dan efisien mungkin.
Akan tetapi, seringkali terjadi “kebocoran” dalam proses bisnis tersebut. Kebocoran ini diakibatkan proses bisnis yang kurang diperhatikan oleh para entrepreneur. Seringkali lebih fokus pada pemasaran.
Hal ini tentu membuat ketidakseimbangan dalam bisnis itu sendiri. Bisa jadi, revenue kesedot oleh kebocoran tersebut. Dampaknya luar biasa pada penurunan profit.
Apa yang harus diperhatikan oleh entrepreneur? Ada konsep utamanya yaitu zero defect. Bagaimana membuat kesalahan seminimal mungkin agar bisa membuat tidak ada lagi kebocoran dalam proses bisnis tersebut.
Untuk itu, entrepreneur perlu mendalami proses bisnis dengan baik. Tool yang bisa digunakan adalah six sigma dalam bisnis mereka.harus ada revolusi dalam diri entrepreneur untuk menggunakan konsep dan tool ini agar bisa membuat bisnis mereka tumbuh dan berkembang
Jualan….jualan, jualan
Sembari mengerjakan disertasi yang sudah beberapa waktu terbengkalai, saya melihat bagaimana perjuangan seorang entrepreneur dalam membangun bisnis mereka. Pelajaran yang luar biasa dan harus diambil pelajarannya.
Apa itu? Tentang konsep penjualan yang dijalankan oleh entrepreneur tersebut. Kegiatan penjualan atau sale yang dijalankan oleh perusahaan menjadi key success facotr bagi kesuksesan entrepreneur dalam menggapai tujuan mereka.
Sales, sales dan sale… Itulah semboyan seorang entrepreneur sekarang setelah melakukan perbaikan pada sistem manajemen dalam perusahaan mereka. Menjual haruslah menjadi aktivitas utama para entrepreneur.
Kalau kita kembali melihat konsep bisnis, tentu, aktivitas sale tersebut harus relevan dengan total revenue yang ditargetkan oleh manajemen perusahaan. Total revenue merupakan hasil kali price dan quantity dari setiap kegiatan.
Menjual adalah aktivitas meningkatkan quantity atau q dari produk tersebut. Fokus entrepreneur adalah meningkatkan quantity barang yang dijual. Sekarang, fokuslah pada penjualan produk-produk perusahaan kita.
Jangan malu untuk kembali pada penjualan karena memang itu tugas utama kita sebagai entrepreneur. Waktunya fokus pada penjualan… So, apa lagi yang ditunggu, jualan… Jualan, jualan… Happy selling