Entrepreneur Harus Bisa Mengalokasikan Sumber Daya
Entrepeneur menjalankan bisnis dengan sumber daya yang terbatas. Inilah tantangan seorang entrepreneur dalam menjalankan peranan sebagai seorang manajer di perusahaan atau bisnis mereka. Sumber daya yang dimiliki oleh entrepeneur tidak akan bisa dipenuhi seperti harapan atau yang ideal menurut entrepreneur tersebut. Kenapa demikian?
Inilah pelajaran yang pertama yang saya dapatkan ketika belajar pengantar ilmu ekonomi di tahun 2004 di Kuiah Magister Manajemen Universitas Padjajaran dulu. Sewaktu mendapatkan beasiswa Sampoerna Foundation untuk kuliah di MM ini, luar biasa, ilmu yang sangat mendasar karena memang kuliah di strata 1 nya adalah Hubungan Internasional. Sampai sekarang, ilmu yang berhubungan dengan sumber daya tersebut masih ingat. Apalagi dihubungan dengan entrepreneurship yang memang menjadi kegiatan dan materi yang diajarkan kepada para mahasiswa.
Sumber daya bagi entrepeneur yang umum adalah man, money, machine, method dan material atau yang lebih dikenal dengan 5 M. Sumber daya ini memang terbatas keberadaannya dalam bisnis para entrepeneur. Lihat saja bagaimana setiap entrepreneur memiliki 5 M yang berbeda-beda satu sama lain. Ada yang uang nya banyak, tetapi karyawannya tidak berkuaitas, ada mesin nya bagus, tapi SOP perusahaan masih lemah dan lain-lain.
Selain sumber daya yang terdiri dari 5 M tadi, seringkali berkembang ke minute atau waktu, Market atau pasar dan informasi. Pengetahuan serta entrepreneurship juga seringkali dianggap sebagai sumber daya yang harus diperhatikan dan dikelola secara efektif dan efisien oleh para entrepeneur agar bisa memberikan output dan outcome bagi pencapaian tujuan bisnis para entrepeneur yaitu profit, people, planet, bisnis yang berkelanjutan (sustainability) serta bisnis yang terus tumbuh dan berkembang dari skala mikro ke kecil, kecil ke menengah dan menengah ke besar.
Mengelola dan mengalokasikan sumber daya yang ada di perusahaan adalah tugas yang tidak mudah bagi para entrepeneur. Alokasikan karyawan untuk mengerjakan apa, alokasikan uang untuk investasi dan operasional perusahaan, alokasikan bahan baku untuk memproduksi apa dan berapa serta dimana adalah contoh-contoh bagaimana peranan seorang entrepreneur sebagai manajer untuk menggerakkan perusahaan yang beliau bangun serta tumbuh kembangkan.
Bagaimana dengan sumber daya lainnya, seperti method, market, minute, informasi, knowledge, entrepeneurship itu sendiri? inilah tantangan seorang manajer yang harus dilakukan. Inilah yang menjadi dasar pemikiran kenapa para entrepeneur harus menjalankan bisnis mereka dengan dasar pengetahuan tentang bisnis dan manajemen. Kedua bisnis ini memang harus diketahui, dipahami, dihayati dan diterapkan dalam setiap keputusan bisnis yang harus dibuat oleh para entrepreneur. bahkan keputusan tersebut harus bersifat stratejik agar bisa mencapai tujuan di atas dalam jangka pendek, menengah dan panjang.
Oleh karena itu, memang sudah harus menjadi perhatian bagaimana seorang entrepeneur harus terus menjadi a successful knowledge based young entrepeneur dalam menjalankan bisnis mereka. Tidak cukup action saja, akan tetapi harus menerapkan pengetahuan dalam berbisnis. Salam juara….