Experiential Marketing
Tadi malam, dalam kelas GIMB Entrepreneur School batch 9 yang diikuti oleh para entrepreneur dari berbagai kelompok bisnis, mendapatkan materi yang berhubungan dengan kreativitas dan inovasi yang memang dibutuhkan oleh para entrepreneur dalam menjalankan bisnis mereka. Materi sangat menarik dan penting untuk pengembangan entrepreneur dalam bisnis mereka dikemudian hari.
Sembari menunggu siswa yang lain datang, saya berkesempatan berdiskusi dengan para siswa yang ada dan kebetulan mereka sharing tentang apa yang dialami selama satu minggu yang sudah berlalu. Banyak hal yang didisksusikan dan relevan dengan bisnis dan konsep yang diajarkan.
Uda, yang merupakan salah satu siswa di GES membahas bagaimana bisnis Bekam yang beliau kembangkan mendapatkan project dari seorang pengusaha dan melibatkan 15 orang karyawan beliau untuk dibekam. Setelah memberikan layanan, sang pengusaha berencana membuat program bekam tersebut setiap dua bulan dan bisa diikuti oleh karyawan mereka.
Dari pengalaman si Uda tersebut, saya memberikan konsep experiential marketing bagi entrepreneur dimana konsumen diharapkan bisa mendapatkan pengalaman dari setiap apa yang diberikan oleh entrepreneur kepada mereka. Ini penting karena pengalaman inilah yang akan membuat entrepreneur mampu mendapatkan konsumen yang loyal
Ada pemanfaatan panca indera dari setiap konsumen oleh entrepreneur. Konsep see, feel, taste, smell and hear adalah kunci dalam keberhasilan melakukan experiential marketing. Panca indera dimanfaatkan untuk membuat setiap konsumen mendapatkan pengalaman dari produk dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.
Alhamdulillah, si uda merasakan pentingnya untuk mengembangkan kreativitas dalam meningkatkan experiential marketing dalam berbisnis bekam tersebut.