sekolah enterpreneur bandung

now browsing by tag

 
 

MEMBANGUN BUDAYA PERUSAHAAN

Bicara budaya perusahaan, tidak hanya dalam konteks bagaimana entrepreneur mendesain values, belief, habit, bahasa dan komunikasiyang dimiliki oleh perusahaan milik entrepreneur. Memang penting untuk membuat tersebut, akan tetapi, ada satu aspek yang lebih penting yaitu bagaimana mengimplementasikan budaya tersebut.
Menjalankan budaya perusahaan sangat penting dan sifatnya stratejik bagi perusahaan karena berhubungan dengan bagaimana entrepreneur dapat meng-actuating kan rencana dalam budaya perusahaan. Seringkali orang orang terjebak dengan membuat saja, tetapi kurang memperhatikan implementasinya.
Leadership sangat memegang peranan dalam konteks implementasi budaya perusahaan. Leadership berhubungan dengan bagaimaan seorang entrepreneur memiliki pengaruh atas orang-orang yang mereka pimpin. Bisa saja mereka adalah karyawan perusahaan yang memang membutuhkan pengaruh untuk bisa digerakkan.
Leadership terasa penting saat nilai-nilai perusahaan seperti integrity, disiplin, bertanggungjawab, memberikan layanan optimal kepada konsumen dan lain-lain. Nilai-nilai ini sifatnya lebih kepada sesuatu yang dipegang dalam perusahaan, dan untuk mendapatkan manfaatnya, leadership memegang peranan penting dan bersifat stratejik bagi perusahaan.
Model kepemimpinan sederhana yang digunakan adalah walk the talk yang biasanya disebutkan oleh ahli kepemimpinan. Walk the talk menggambarkan bagaimana entrepreneur harus bisa benar-benar berjalan dengan apa yang mereka bicarakan. Bisa jadi komitmen ini yang ditulis adalah bentuk dari talk yang dibahas di atas.
Penting bagi entrepreneur untuk bisa mewujudkan apa yang mereka sampaikan dan tetapkan sebagai peraturan dalam perusahaan untuk dijalankan sendiri dulu. Mereka harus menjadi orang yang paling didepan untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut. Jangan mengandalkan karyawan untuk menjalankan karena itu akan memberikan preseden yang tidak baik bagi entrepreneur.
Pada hakekatnya, entrepreneur itu menjadi role model dalam setiap nilai-nilai yang sudah ada dalam perusahaan. Role model yang membuat setiap orang dalam perusahaan meniru entrepreneur. Jangan sampai tidak sama antara apa yang diucapkan dengan apa yang dijalankan karena itu akan berdampak kepada persepsi yang ada dibenak karyawan.

 

Walk the talk adalah bentuk bagaimana kepemimpinan seorang entrepeneru dalam menjalankan apa yang sudah disepakati dalam bentuk nilai-nilai perusahaan. Kepemimpinan menentukan keberhasilan pembentukan budaya perusahaan dalam bisnis setiap entrepreneur so, hati-hati dengan kepemimpiinan setiap diri entrepreneur.
Tulisan ada di www.nubizontv.com

Posted by

DESAIN PENGEMBANGAN GIMBERS….

Rasanya, hal ini perlu dilakukan perenungan karena sudah mau tiga tahun GIMB menunjukkan aktivitas kepada stakeholder yang notabene adalah pihak-pihak yang sangat berkepentingan terhadap pengembangan entrepreneur sukses di Indonesia. Aktivitas yang selama ini sudah memberikan value bagi banyak orang, akan tetapi, tetap perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan secara terus menerus agar tetap menghasilkan entrepreneur berbasis pengetahuan yang jelas mampu membuat bisnis mereka tumbuh dan berkembang.

Salah satu hal mendasar dalam bisnis itu adalah bagaimana pengembangan bisnis setiap GIMBers bisa menjadi semakin efektif dan efisien. Desain yang menuntut bagaimana setiap stakeholders dalam pengembangan entrepreneur bisa masuk dalam setiap aktivitas tersebut dan mampu memberikan kontribusi optimal untuk mereka masing-masing selama pengembangan bisnis entrepreneur dilakukan oleh GIMB Foundation.

Desain ini menyangkut beberapa hal yang pastinya perlu disinergikan untuk mencapai hasil yang optimal. Pertama, bagaimana setiap entrepreneur mendapatkan kontribusi optimal dari stakeholder yang relevan dengan bisnis mereka. Stakeholders yang paling penting bagi entrepreneur adalah para akademisi yang memiliki konsep dan teori yang kuat dalam pengembangan entrepeneurship.

Mereka perlu dioptimasi secara optimal sehingga entrepreneur mendapatkan sharing pengetahuan bisnis dan manajemen secara optimal melalui diskusi dan sharing setiap saat ketika mereka membutuhkan para akademisi. Oleh karena itu, perlu di link kan lagi dengan pihak kampus yang setiap saat melakukan penelitian yang relevan dengan fakta di lapangan bisnis itu sendiri.

Kontribusi yang sangat penting adalah pelaku bisnis yang memiliki program CSR dan PKBL yang pastinya sudah diarahkan untuk memberikan pelatihan, pembinaan dan pendampingan serta kredit untuk pendanaan bisnis entrepreneur. Fasilitas ini harus dimanfaatkan dan disinergikan dengan program yang ada di GIMB Foundation.

Kontribusi lainnya adalah pemerintah yang sejatinya menjadi stakeholder kunci untuk menjaga bisnis bisa tetap eksis ketika lingkungan bisnis lainnya dalam kondisi bermasalah. Apalagi dalam kondisi seperti sekarang ini dimana ekonomi yang ditandai oleh nilai rupiah yang melemah terhadap dolar dan juga kenaikan BBM serta inflasi yang tinggi. Tidak bisa dipungkiri pemerintah bisa bertahan menghadapi masalah ini.

Kontribusi komunitas perlu mendapatkan perhatian lebih karena mereka itu memiliki kepentingan yang sama dalam berbisnis sehingga hal ini bisa dijadikan sebagai fondasi untuk mencapai kesuksesan. Fondasi yang harus dimanfaatkan untuk kesamaan cara pandang, kesamaan untuk berbagi dan bahkan saling membantu untuk mengembangkan bisnis berupa transaksi bisnis.

Demikian juga dengan perbankan yang akan sangat penting ketika entrepreneur bermaksud untuk mengembangkan bisnis. Perbankan itu akan membantu entrepreneur dalam mengelola bisnis dan mendapatkan pendanaan yang bisa dimanfaatkan untuk bisnis itu kedepan. Tidak bisa dipungkiri bahwa perbankan itu harus dimanfaatkan oleh setiap entrepreneur untuk bisnis mereka.

Oleh Meriza Hendri

SELF LEADERSHIP

“Pak Meriza, kenapa Bapak fokus memberikan sharing tentang self leadership kepada kami para mahasiswa?…….” inilah yang menjadi pertanyaan yang diberikan oleh beberapa mahasiswa yang menghadiri diskusi dan pelatihan tentang leadership bagi mahasiswa di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Materi yang bagi saya perlu bagi setiap mahasiswa dalam menjalani masa pendidikan di kampus dan bahkan bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikan mereka.

 

Adapun kelas yang saya berikan pelatihan ini adalah kelas yang diisi oleh mahasiswa yang berada pada semester akhir dan mau menyelesaikan pendidikan di kampus. Pelatihan ini membahas beberapa hal yang berhubungan dengan bagaimana seorang mahasiswa menjelang kelulusan dapat memiliki leadership yang kuat dalam mengelola diri mereka sendiri dan juga orang lain nantinya, khususnya yang sudah memiliki bisnis semasa mahasiswa.

 

Self Leadership

Ketika saya memberikan pelatihan ini, sangat terasa bagaimana mereka memiliki keterbatasan dalam mengelola diri sendiri. Mereka masih mengikuti emosi dalam mengelola diri sendiri. Emosi yang saya lihat adalah mereka melakukan hal-hal yang mengikuti teman-teman orang lain. Lingkungan sangat mempengaruhi mereka, yang bisa membuat mahasiswa melakukan berbagai aktivitas yang dilakukan bersama-sama.

 

Hal ini membuat mereka seakan-akan terbuai dengan lingkungan dan pada akhirnya mereka hanya menjalankan apa adanya, tanpa memiliki arah yang jelas. Saya membahasakan secara umum MADESU yang saya sampaikan kepada mahasiswa. MADESU dengan singkatan masa depan suram bagi para mahasiswa. Sebenarnya bisa dibalikkan singkatan MADESU itu menjadi Masa Depan Sukses yang sejatinya merupakan miliki setiap mahasiswa.

 

Oleh karena itu, saya menyarankan setiap mahasiswa perlu memimpin diri sendiri sebelum menyelesaikan pendidikan di kelas. Beberapa hal yang perlu dimiliki mahasiswa adalah pertama, memiliki visi yang jelas dari setiap mahasiswa untuk masa 5 – 10 tahun yang akan datang. Visi itu merupakan impian yang harus dicapai oleh setiap orang dan harus ditetapkan dengan tegas.

Kedua, bagaimana seorang mahasiswa harus belajar dan belajar tentang hal-hal yang berhubungan dengan leadership. Menjadi seorang leader itu ada ilmunya sehingga diperlukan pengetahuan. Hakekat seorang leader adalah seseorang yang mampu mempengaruhi orang lain agar bisa mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Pengetahuan untuk mempengaruhi perlu dimiliki sehingga tidak hanya menjalankan saja.

 

Ada banyak sumber yang bisa digunakan untuk mempengaruhi orang lain, bisa saja dari pengetahuan, pengalaman, keterampilan, jabatan dan lain-lain. Bahkan bisa juga dari surat keputusan yang dimiliki oleh setiap orang dari atasan mereka sehingga orang lain melihat bagaimana pengaruh yang dimiliki oleh setiap orang.

 

Ketiga, bagaimana mahasiswa perlu meningkatkan keterampilan atau kemampuan mereka memimpin diri sendiri. Keterampilan dalam mempengaruhi diri sendiri sangat diperlukan. Dalam hal ini, keterampilan membuat keputusan, berkomunikasi dengan diri sendiri, memotivasi diri sendiri adalah beberapa keterampilan yang relevan dengan self leadership.

 

Keempat, bagaimana mahasiswa perlu memiliki sikap atau attitude yang benar ketika menjadi seorang pemimpin yaitu dengan tidak sombong, rendah hati, menjadi seorang pembalajar., jujur yang merupakan sikap yang harus dimiliki oleh mahasiswa.

 

 

Inilah beberapa hal yang perlu dimiliki oleh setiap mahasiswa ketika mereka bermaksud untuk mengembangkan self leadership agar bisa menjadi juara….. salam juara

 

Tulisan ada di www.juaranews.com

Diposkan oleh Meriza Hendri

 

PELATIHAN LANJUTAN UNTUK SISWA SMP AL IKHLAS JAKARTA

Apa cita-citamu setelah besar nanti? Itulah pertanyaan yang diberikan kepada siswa SMP AL Ikhlas, Cipete Jakarta Selatan tadi pagi. Pertanyaan yang bersifat standar yang ditanyakan oleh banyak orang kepada anak mereka. Namun demikian, pertanyaan itu sangat penting diberikan kepada anak-anak yang masih kecil dan sudah mendapatkan materi entrepreneurship pada bulan lalu.

            Hari ini,  Rabu 5 Februari 2014, merupakan kesempatan kepada siswa dan siswi SMP Al Ikhlas, Cipete Jakarta selatan untuk mendapatkan pelajaran lanjuta tentang entrepreneurship dari GIMB Foundation. Kegiatan lanjutan dari pelatihan selama tiga hari yang diberikan pada bulan Desember 2013 dan diikuti oleh para siswa dan siswi yang diarahkan untuk menjadi entrepreneur ketika mereka sudah besar nanti. Tidak lagi terombang ambing dengan pilihan yang tidak jelas.

            Pada pertemuan tadi pagi, dihadiri oleh empat kelas dari sekolah ini. Ada kurang lebih 70 an siswa yang hadir dan semua sudah siap mendapatkan materi dari GIMB Foundation. Memang butuhk ekstra effort untuk mengajarkan ilmu ini kepada para anak smp karena memang mereka masih kanak-anak dan belum memiliki konsep yang jelas untuk menadi seorang entrepeneur yang diharpakan oleh orang tua dan juga pihak sekolah.

            Untuk membantu pengarahan siswa agar berhasil, pihak sekolah mendampingi kang Meriza dan Kang Avip yang memberikan materi. Ibu Ari yang mewakili sekolah terus membantu menggerakkan siswa dan siswi untuk belajar di ruangan perpustakaan sekola yang sudah disetting untuk dijadikan ruanagan pelatihan bagi siswa.

            Pada awalnya, dijelaskan bagaimana materi yang sudah diberikan kepada siswa. Mereka diingatkan kembali dengan kelompok serta materi yang sudah mereka terima sebelumnya. Memang  mereka tidak ingat semua, akan tetapi, masih bisa menggambarkan konsep dasar yang diajarkan dikelas kemaren. Untuk mengiingatkan mereka, dibuatkan kuis dan cerita yang bisa menggugah peserta memahami materi dulu.

            Satu hal yang paling penting diberikan adalah dengan bertanya apa cita-cita mereka setelah dewasa nanti. Percaya atau tidak, jawaban siswa urang lebih 95% ingin menjadi entrepreneur. Beberapa pilhan bisnis yang mereka sampaikan adalah menjadi pengusaha migas, ekspor impor, punya restoran, sepatu, pemain bola sampai artis dan penulis. Luar biasa pilihan mereka untuk menjadi entrepreneur.

            Kalau ditelisik, mereka memilih bisnis berdasarkan kondisi lingkungan keluarga yang mereka miliki. Keluarga merupakan lingkungan terkecil dari setiap entrepreneur yang membentuk persepsi, motif, learning, personality serta attitude mereka. Jelas terlihat mereka sangat dipengaruhi oleh keluarga mereka.

            Terlepas dari itu, inilah faktanya, bagaimana setiap siswa dan siswa SMP Al-ikhlas sudah memiliki persepsi tentang bagiamana mereka ingin menjadi entrepreneur daripada seorang karyawan nanti setelah dewasa. Senang sekali rasanya mendapatkan gambaran dari siswa dan siswi SMP Alikhlas tersebut.

            Acara selesai tepat pukul 12.00 WIB dan diakhir oleh kang Avip dengan memberikan games yang membuat siswa dan siswi menjadi tertarik untuk menjadi entrepreneur nantinya.

ILB #42 Optimasi Social Media

ILB 24 JANUARI 2014I Love Business yang sudah menjadi program rutin GIMB Entrepreneur School pada hari Senin tanggal 20 Januari 2014 dipenuhi oleh peserta yang merupakan entrepreneur muda yang haus dengan peningkatan pengetahuan bisnis dari para ahlinya. Mereka tetap datang ke Antropology FO meskipun hujan.

            Memang tema diskusi malam ini sangat menarik dan lekat dengan kondisi bisnis para entrepreneur yaitu bagaimana mengoptimasi Blackberry dan juga social media lainnya untuk meningkatkan profit bisnis para entrepreneur. ILB ini mendatangkan pembicara yang luar biasa dari teman-teman Galeri UKM Bandung.

Continue reading “ILB #42 Optimasi Social Media” »

Social Widgets powered by AB-WebLog.com.